Aleksander Agung : Sang penakluk yang mengubah wajah dunia kuno.
Halooo sobattt Borrr......... kemarin kita bahas Hayam Wuruk dan Gajah Mada sekarang waktunya kita bahas Aleksander yang agung, mari kita berkelana.......
Dari sudut kecil di dunia kuno, seorang raja muda bangkit dengan ambisi yang membara dan strategi militer yang genius. Namanya menggema melalui sejarah, menjadi simbol penaklukan, kepemimpinan, dan misteri Aleksander III dari Makedonia, atau yang lebih kita kenal sebagai Aleksander Agung (Alexander the Great).
Dalam hidupnya yang singkat (hanya 32 tahun), ia berhasil membangun salah satu kekaisaran terluas dalam sejarah, membentang dari Yunani hingga Mesir dan jauh ke timur hingga India. Bagaimana seorang pemuda bisa mencapai begitu banyak? Mari kita telusuri jejak langkah sang legenda.
Masa Muda: Batu Asah seorang Jenius
Aleksander bukanlah anak biasa. Lahir pada tahun 356 SM di Pella, ia adalah putra dari Raja Philip II dari Makedonia, seorang pemimpin militer yang cerdik, dan Olympias, ratu yang ambisius.
Dua pengaruh besar membentuknya sejak dini:
1. Ayahnya, Philip II yang mewariskannya tentara yang sangat terlatih dan taktik militer terbaik.
2. Gurunya, Aristoteles filsuf terhebat pada masanya. Aristoteles memberinya pendidikan luas tentang sains, filsafat, kedokteran, dan sastra, menyalakan dalam diri Aleksander rasa ingin tahu yang tak terpadamkan tentang dunia.
Bakat militernya sudah terlihat sejak remaja. Pada usia 16, ia sudah memimpin pasukan dan menaklukkan pemberontakan. Salah satu momen paling terkenal adalah ketika ia menjinakkan Bucephalus, kuda liar yang ditakuti semua orang, yang kemudian menjadi tunggangannya setia dalam setiap penaklukan.
Awal Penaklukan Membalas Dendam Ayahnya
Setelah Raja Philip II dibunuh, Aleksander yang berusia 20 tahun naik takhta. Meski muda, ia dengan cepat memadamkan pemberontakan di Yunani yang melihat kesempatan atas kematian Philip. Dengan otoritasnya terkukuhkan, ia mengalihkan pandangan ke tujuan terbesar ayahnya Kekaisaran Persia, musuh abadi Yunani yang sangat perkasa dan kaya raya.
Dengan semangat "membalas dendam" atas serangan Persia ke Yunani berabad-abad sebelumnya, Aleksander memimpin pasukannya menyeberang ke Asia Kecil (sekarang Turki) pada 334 SM.
Kemenangan yang Menggetarkan Dunia
Pasukan Aleksander kalah jumlah, tetapi taktik dan kepemimpinannya tidak tertandingi. Dia memenangkan serangkaian pertempuran epik melawan Kaisar Persia, Darius III:
· Pertempuran Issus (333 SM): Kemenangan telak pertama melawan Darius secara langsung.
· Pengepungan Tirus (332 SM): Menunjukkan kegigihannya menaklukkan kota pulau yang "tidak mungkin" ditembus.
· Pertempuran Gaugamela (331 SM): Kemenangan penentu yang menghancurkan sisa kekuatan Persia dan membuat Darius melarikan diri.
Dari sana, jalannya terbuka. Ia memasuki Mesir dan disambut sebagai pembebas dari kekuasaan Persia. Di sana, ia mendirikan kota Alexandria, yang kelak menjadi pusat pengetahuan dan budaya terbesar di dunia kuno.
Perjalanan ke Ujung Dunia yang Dikenal
Tidak puas hanya menguasai Persia, ambisi Aleksander mendorongnya lebih jauh ke timur, ke wilayah yang bahkan tidak dikenal oleh orang Yunani—India.
Meski memenangkan pertempuran sengit seperti Pertempuran Hydaspes melawan Raja Porus, pasukannya yang kelelahan akhirnya memberontak. Setelah berperang selama sepuluh tahun dan berjalan ribuan mil, mereka menolak untuk pergi lebih jauh. Dengan berat hati, Aleksander setuju untuk pulang.
Warisan yang Abadi: Lebih dari Sekadar Penaklukan
Aleksander meninggal secara misterius di Babylon pada tahun 323 SM, mungkin karena demam, keracunan, atau penyakit. Kematiannya yang tiba-tiba meninggalkan kekosongan kekuasaan yang besar, menyebabkan perang saudara dan akhirnya pecahnya kekaisarannya menjadi beberapa kerajaan.
Namun, warisannya jauh lebih dalam dari sekadar peta:
1. Penyebaran Budaya Hellenistik: 
Aleksander menyebarkan budaya Yunani (bahasa, seni, arsitektur) ke seluruh penjuru kekaisarannya. Percampuran budaya Yunani dan Timur ini menciptakan peradaban Hellenistik yang menjadi fondasi dunia Barat.
2. Jaringan Kota Alexandria: 
Dia mendirikan lebih dari 20 kota bernama Alexandria, yang menjadi pusat perdagangan, administrasi, dan budaya.
3. Inspirasi Abadi:
 Aleksander Agung: Sang Penakluk yang Mengubah Wajah Dunia Kuno.
Pelajaran dari Sang Penakluk
Aleksander adalah figuran yang kompleks seorang genius militer sekaligus pemimpin yang kejam seorang murid filsafat yang juga haus akan kekuasaan. Kisahnya mengajarkan kita tentang kekuatan visi, kepemimpinan, dan ketahanan. Namun, juga menjadi peringatan tentang bahaya ambisi yang tak terkendali.
Dia adalah bukti bahwa satu orang, dengan tekad yang membara dan strategi yang brilian, benar-benar dapat mengubah jalannya sejarah.
Apa pendapat kalian sobatt Borr? Siapa figur sejarah yang menurut kalian sebanding dengan Aleksander Agung dalam hal pengaruhnya terhadap dunia? Bagikan di komentar yaa...
Sumber & Bacaan Lebih Lanjut:
· Alexander the Great by Philip Freeman
· The Campaigns of Alexander by Arrian
· Britannica.com - Alexander the Great
#AleksanderAgung#SejarahKuno#YunaniKuno #Penakluk #SejarahDunia #MilitaryGenius
Nama : Rahmawati Putri Nurriskia 
Kelas : IX-F 
Absen : 29

mo nanya dikit nih, kekaisarannya kan berpecah tuh, itu kalo disusun lagi bisa gak?
BalasHapusgk, karena sejarah gk bisa diubah🤧
Hapus