Rabu, 10 September 2025

Zaman keemasan Majapahit

  Zaman Keemasan Majapahit: Mengenal Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada



 Sobat Borr.....siapa yang tidak kenal dengan Majapahit? Kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara ini mencapai puncak keemasannya di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan didukung oleh mahapatih legendaris, Gajah Mada.
Dalam postingan ini, kita akan menjelajahi sejarah singkat tentang bagaimana Hayam Wuruk membawa Majapahit menjadi kerajaan yang disegani di Asia Tenggara. Simak sampai selesai sobatt !



Siapa Itu Hayam Wuruk?

Hayam Wuruk, yang memiliki nama asli Raja Sri Rajasanagara, adalah raja keempat Kerajaan Majapahit. Ia memerintah dari tahun 1350 hingga 1389 M.
Ia naik takhta pada usia yang sangat muda, yaitu 16 tahun, setelah wafatnya ibunda Tribhuwana Tunggadewi. Meski muda, Hayam Wuruk dikenal cerdas, visioner, dan didampingi oleh orang-orang terbaik di eranya.



Masa Keemasan Majapahit

Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, Majapahit mengalami kemajuan pesat dalam berbagai bidang:

1. Ekspansi Wilayah dan Sumpah Palapa

Hayam Wuruk didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada yang sebelumnya telah mengucapkan Sumpah Palapa – janji untuk menyatukan Nusantara.
Wilayah kekuasaan Majapahit meliputi:

· Seluruh Pulau Jawa
· Sumatra
· Kalimantan
· Sulawesi
· Bali
· Maluku
· hingga sebagian Semenanjung Malaya (sekarang Malaysia dan Thailand selatan).

2. Kemajuan Ekonomi dan Perdagangan

Majapahit menjadi pusat perdagangan internasional. Pelabuhan-pelabuhan seperti Ujung Galuh (sekarang Surabaya) ramai dikunjungi pedagang dari Tiongkok, India, Persia, dan Arab.
Komoditas unggulan seperti rempah-rempah, kayu cendana, dan emas diperdagangkan hingga ke mancanegara.

3. Seni, Sastra, dan Arsitektur

Masa Hayam Wuruk adalah era keemasan budaya
Karya sastra seperti Kakawin Negarakertagama (ditulis oleh Mpu Prapanca) menceritakan kemegahan kerajaan.
Candi-candi seperti Candi Tikus dan Candi Surawana dibangun pada masa ini. Seni pertunjukan wayang dan gamelan juga berkembang pesat.



Peran Gajah Mada
Gajah Mada adalah tangan kanan Hayam Wuruk. Dialah yang memimpin banyak ekspedisi militer untuk memperluas wilayah. Meski begitu, hubungan keduanya sempat retak akibat Peristiwa Bubat  insiden berdarah antara keluarga Kerajaan Sunda dan Majapahit.



Tragedi Bubat

Peristiwa Bubat (1357 M) adalah salah satu episode kelam dalam sejarah Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk bermaksud meminang Dyah Pitaloka, putri Sunda. Namun, akibat kesalahpahaman di lapangan Bubat, terjadi pertempuran yang berakhir dengan tewasnya seluruh rombongan Sunda, termasuk Dyah Pitaloka.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi Hayam Wuruk dan melemahkan pengaruh Gajah Mada.



Akhir Hayat dan Warisan

Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 M. Sepeninggalnya, Majapahit perlahan mengalami kemunduran akibat konflik internal.
Namun, warisannya tetap abadi:

· Negarakertagama menjadi sumber sejarah berharga.
· Konsep “Nusantara” yang dicita-citakan Gajah Mada menjadi inspirasi persatuan Indonesia modern.


Hayam Wuruk adalah simbol kejayaan Nusantara. Di bawah pemerintahannya, Majapahit bukan hanya kerajaan besar, tetapi juga pusat peradaban, seni, dan toleransi beragama (Hindu-Buddha hidup berdampingan).
Dari sejarah ini, kita belajar bahwa kepemimpinan yang visioner, didukung tim yang solid, dapat membawa bangsa menuju kejayaan.


waktunya kita diskusi sobattt Borrrr......

Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kepemimpinan Hayam Wuruk?
Bagi yang tertarik mendalami sejarah Nusantara, buku apa saja yang sudah pernah dibaca?
Share di kolom komentar!

Jangan lupa subscribe blog ini untuk mendapatkan update lainnya.

Tips untuk Blog Anda:

 #SejarahNusantara #Majapahit #HayamWuruk.

NAMA : Rahmawati Putri Nurriskia 
KELAS : IX -F
ABSEN : 29


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak Mendalam Informasi yang Dapat Diakses Publik

  Dampak Mendalam Informasi yang Dapat Diakses Publik Hallo, Sobat Borrr! Pernah gak sih kalian ngerasa begitu mudahnya menemukan informasi ...